Selasa, 10 Agustus 2021

3 Hal Penting Dalam Berinvestasi


Dalam keseharian, terkadang masih kita temui orang - orang yang terkena penipuan investasi. Hanya karena tergiur iming - iming keuntungan besar dalam waktu yang singkat, akhirnya mereka kehilangan akal sehat. Tanpa pikir panjang mereka pun mengambil investasi bodong dan mereka terjebak di dalamnya. 

Dalam dunia investasi ada 3 hal penting yang harus diketahui dan dipraktikan. 3 hal itu meliputi risiko, rugi, dan untung. 

1. Risiko

Risiko adalah bahaya, akibat atau konsekuensi yang mungkin terjadi dari sebuah proses yang sedang berlangsung atau kejadian yang mungkin timbul di masa datang. 

Sebelum memutuskan untuk memilih satu instrumen investasi, kita harus benar - benar tahu akan risikonya. Kita ukur profil risiko kita sebagai seorang investor. Risiko kecil, sedang atau besar. 

Terapkan secara internal ke dalam diri kita, dan terapkan pada produk investasi yang akan kita pilih. 

2. Rugi

Sebelum membayangkan atau memimpikan keuntungan yang akan didapat, layaknya seorang investor memikirkan potensi kerugian yang akan didapatkan. Timbang dengan baik. 

Berapa persen potensi kerugian yang siap kita tanggung? Pikirkan bahwa jumlah uang yang akan kita investasikan mempunyai potensi rugi dari 1% hingga 100%. Itu semua tergantung dari produk investasi apa yang akan kita ambil. 

3. Untung

Alih - alih ditaruh di posisi pertama, seorang investor hendaknya menaruh kata untung di paling akhir. Hal ini sebagai rambu - rambu bagi seorang investor.

Karena tergiur untung besar dari modal yang kita tanamkan, banyak dari kita yang lebih berfokus pada prospek keuntungan yang akan diraih, namun lupa memikirkan risiko kerugian yang mungkin terjadi. 

Be a smart investor! 

Jadilah investor yang cerdas. Kenali produk investasinya. Kenali risikonya. Siapkan mitigasinya. Dan hitung tingkat prospek untung ruginya. 

Jumat, 06 Agustus 2021

Bukalapak Melantai di Bursa

Hari ini menjadi puncak kemeriahan bagi sebagian investor dan trader saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Tepat di hari Jum'at tanggal 6 Agustus 2021 jam 09:00 Bukalapak menjalani Initial Public Offering (IPO). Bukalapak dengan kode saham BUKA resmi menjadi perusahaan terbuka (Tbk) dan tercatat di BEI.

Yang menggebrak lagi, di pembukaan hari pertama, saham BUKA langsung Auto Reject Atas (ARA). Kereen! 

Seperti kita tahu bahwa Bukalapak adalah salah satu unicorn asal Indonesia. Dengan harga saham perdana 850 Rupiah, maka Bukalapak mendapatkan dana segar sekira 21,9 Triliun Rupiah dari total 25,7 Milyar lembar. Dana IPO yang sangat besar tentunya. 

Seperti diberitakan Nikkei Asia (06/08/2021) "Bukalapak became the first unicorn -- a startup valued at more than $1 billion -- from the Southeast Asian country to go public (Bukalapak menjadi perusahaan unicorn pertama -- perusahaan startup dengan nilai lebih dari 1 Milyar USD -- dari Asia Tenggara yang Go Public (Tbk). 

Bagi sahabat NurseVestor yang sudah terjun di pasar saham tentu sudah mengenal dengan istilah IPO. Pada jaman dulu, IPO diproses secara manual. Dengan kemajuan teknologi yang luar biasa cepat, sejak 2021 ini diperkenalkan e-IPO, yaitu IPO yang dilakukan secara elektronik. 

Namun Bukalapak sendiri memilih tidak menjalani e-IPO. Saya sendiri belum tahu apa alasannya. Bisa jadi karena jumlah dana yang dikumpulkan sangat besar maka mereka memilih metode IPO manual. Memang nggak sepenuhnya manual sih. 

Saya sendiri turut ikutan IPO pada saham BUKA ini. Saya waktu itu memesan 100 lot (10000 lembar saham). Dengan harga tawar tertinggi senilai 850 Rupiah. Artinya pada waktu itu saya menyetor uang senilai 8,5 Juta Rupiah ke Securitas. Nah, pada 4 Agustus lalu saya mendapatkan konfirmasi mendapatkan 24 lot saham BUKA. Sisa uangnya mereka masukkan ke Rekening Dana Nasabah (RDN) pada 5 Agustus lalu. 

Saya belum bisa banyak sharing tentang saham IPO. Saya sendiri masih belajar. Beli sahamnya, dan merasakan potensi profit dari kenaikan harga sahamnya ataupun potensi penurunan harga sahamnya. 

Salam Investasi!

DKN, 6 Agustus 2021 

Selasa, 03 Agustus 2021

Profession & Passion


Sahabat Nursevestor, sebelum melanjutkan ragam tulisan dalam blog ini, saya akan memperkenalkan diri terlebih dahulu. Saya ini seorang perawat. Saat ini masih aktif bekerja di sebuah perusahaan. Saya pernah bekerja di puskesmas, rumah sakit swasta, rumah sakit pemerintah, perusahaan swasta, hingga saat ini saya bekerja di satu perusahaan milik pemerintah di Timur Tengah.

Perawat adalah salah satu profesi yang banyak dibicarakan di tengah pandemi covid-19. Profesi ini menjadi salah satu profesi yang turut berjuang di garda depan untuk membantu menyelamatkan nyawa manusia yang terserang virus covid-19. Menjalani profesi sebagai perawat itu banyak suka dukanya. Alhamdulillah, Saya senantiasa bersyukur dan menikmati setiap prosesnya. 

Selain menjalani profesi yang masih saya geluti hingga hari ini, saya juga menikmati passion (gairah) di bidang investasi. Sebagai insan bergaji bulanan, saya harus cerdas dalam mengelola pendapatan. Gaji yang saya dapatkan setiap bulan harus dikelola dengan baik agar tidak tergerus dengan musuh nyata yang bernama inflasi.

Kenapa inflasi disebut musuh nyata uang kita? 

Saya berikan contoh sederhana. Di tahun 2000-an, harga indomie berkisar di harga 900 an, sementara di tahun 2021, harganya berkisar 2500 an. Dalam kurun waktu 21 tahun, harganya telah naik 177%. Jika dibagi 21, artinya tiap tahun mengalami kenaikan 8,6%. Padahal kalau kita nabung di Bank, bagi hasilnya hanya berkisar 2-3% per tahun. 

Nah, dengan ilustrasi sederhana ini, bisa memberi gambaran. Jika uang kita ditabung di Bank, mungkin akan mengalami peningkatan jumlah seiring bagi hasil yang diberikan, namun akumulasinya tak bisa melawan inflasi yang jauh lebih besar. 

Maka dari itu, selain menjalani profesi, hendaknya setiap kita harus memiliki passion yang bisa membantu melawan inflasi. Salah satu passion yang layak dicermati yaitu berinvestasi. 

Akses internet yang begitu mudah, memberikan koneksi tanpa batas untuk kita. Koneksi untuk menggali banyak informasi dan ilmu pengetahuan. Termasuk yang recommended untuk dipelajari adalah ilmu berinvestasi.  

Bersambung, in shaa Allah. 

Di Ujung Kota, 4 Agustus 2021

Selasa, 27 Juli 2021

Mengenal Investasi

Sahabat Nursevestor, blog ini dibuat sebagai sarana berbagi ilmu dan pengalaman berinvestasi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), investasi adalah penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan. Sementara menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), investasi adalah penanaman modal, biasanya dalam jangka panjang untuk pengadaan aktiva lengkap atau pembelian saham-saham dan surat berharga lain untuk memperoleh keuntungan.

Dari dua pengertian tersebut dapat kita pahami bahwa investasi itu terkait uang atau modal yang ditanamkan dalam jangka waktu tertentu untuk mendapatkan keuntungan. Modal vs keuntungan. Itulah dua hal penting ketika kita bicara tentang investasi.

Di jaman digital sekarang ini, berinvestasi menjadi sangat mudah. Tak harus jauh - jauh, tak harus susah - susah, kegiatan berinvestasi bisa dilakukan melalui gadget yang kita punya. Bisa melalui smartphones, tablet, laptop maupun PC. 

Sebelum terjun ke dunia investasi, alangkah baiknya jika kita belajar terlebih dahulu. Pelajari ilmunya, pelajari tingkat risikonya, dan mulailah berinvestasi. Tak ada investasi yang tanpa risiko. Tidak berinvestasi pun sebuah risiko. Karena perlu kita tahu bahwa nilai mata uang dari tahun ke tahun akan tergerus dengan inflasi. Itu artinya bahwa nilai uang kita akan terus menurun dari waktu ke waktu. 

Jadilah investor yang cerdas. Jangan gampang terbius oleh iming - iming imbal hasil besar dalam waktu yang singkat. Teruslah belajar!

Bersambung, in shaa Allah. 

Di Ujung Kota, 21 Juli 2021